Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan efektivitas komunikasi dalam penanganan bencana. I Nyoman Suada, seorang Perekayasa Ahli Madya dari Balmon Denpasar, menyampaikan bahwa spektrum frekuensi radio adalah sumber daya vital yang harus dikelola dengan baik, terutama saat terjadi situasi darurat. Penggunaan frekuensi yang teratur dan terkoordinasi akan memastikan jalur komunikasi tidak terputus, memungkinkan tim penyelamat dan instansi terkait untuk berinteraksi secara lancar.Senada dengan itu, Nyoman Arya Widia Atmaja, Kepala Seksi Pengendalian BPBD Provinsi Bali, menekankan pentingnya sinergi antara lembaga-lembaga yang terlibat dalam penanggulangan bencana.
Menurutnya, alat dan perangkat telekomunikasi yang andal menjadi tulang punggung operasi di lapangan. Pelatihan dan simulasi berkala diperlukan untuk memastikan semua pihak siap menggunakan teknologi ini secara optimal, mulai dari sistem radio komunikasi dua arah hingga jaringan data darurat.
Acara ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperkuat infrastruktur digital dan telekomunikasi di seluruh Indonesia, khususnya di daerah yang rentan terhadap bencana. Dengan kolaborasi antara Balmon dan BPBD, diharapkan penanganan bencana di Bali dapat berjalan lebih cepat dan terkoordinasi, sehingga mampu menekan dampak kerugian dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.









