Fenomena perkembangan digitalisasi kehidupan mendorong berubahnya pola pikir dan tindakan setiap orang dalam interkasi sosialnya. Tidak hanya interaksi orang perorang tetapi digitalisasi dikonsepkan pada suatu hubungan interaksi yang lebih besar yaitu sebuah implementasi smart city. Kota cerdas atau smart city merupakan bentuk tatanan daerah yang menerapkan solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan. Kota cerdas identik dengan pemanfaatan teknologi.
Salah satu faktor dalam pembangunan kota cerdas adalah dimensi ekonomi cerdas. Ekonomi cerdas terbangun dari pengalaman pengguna atau pelanggan yang dapat merasakan kemudahan dan kenyamanan di bidang ekonomi. Ekfektivitas dan efisiensi yang dirasakan pelanggan yang akan menunjukkan kondisi yang mendukung kota cerdas.
Teknologi informasi menjadi sarana untuk mencapai tujuan peningkatan taraf ekonomi masyarakat. Dari teknologi itu terbuka peluang usaha kreatif yang akan muncul. Dan ekonomi digital itu akan membawa dampak pada bidang lainnya. Usaha kreatif ini akan membuka lapangan kerja baru, percepatan pertumbuhan ekonomi, serta melahirkan wirausaha muda yang mampu bersaing dan mengikuti perkembangan teknologi.
Dalam bidang ekonomi, Pemerintah Kabupaten Klungkung memiliki komitmen tinggi mendukung pengembangan usaha kecil menengah, munculnya wirausaha baru, maupun penyediaan sarana pasar desa. Kegiatan nyata tersebut menjadi wujud pengembangan potensi bisnis kewilayahan yang akan membawa pemerataan kesejahteraan. Peningkatan akses perekonomian antar desa akan membuat aktivitas ekonomi semakin bergairah, sehingga mendorong lahirnya entrepreneur yang kedepannya bisa menjadi technopreneur.
Kabupaten Klungkung telah terkenal dengan produksi kain tenun tradisionalnya. Untuk menjaga, melestarikan dan mengembangkan kain tenun itu pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama. Salah satu upaya Pemerintah berupa penyelenggaraan Semarapura Fashion Day di Blok A Pasar Seni Semarapura, Sabtu, 21/12. Melalui Dekranasda Kabupaten Klungkung, pagelaran seni seperti Semarapura Fashion Day 2019, yang bersinergi dengan disainer lokal, diharapkan dapat menguatkan keberadaan tenun kearifan lokal masyarakat Klungkung.
Keberadaan Pasar Seni Semarapura dapat menjadi icon perekonomian Kabupaten Klungkung. Telah terbukti bahwa Pasar Seni Semarapura menjadi pusat pemasaran tenun tradisional di Bali. Seperti yang diungkap oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Suastini Koster bahwa masyarakat yang ingin mencari tenun maka otomatis akan ke Pasar Seni Semarapura.
Blok A Pasar Seni Semarapura dibangun sebagai pasar tradisional yang berkonsep modern. Blok A ini menjual produk UMKM berupa kain tenun, kerajinan tangan, perhiasan, serta produk tradisional lainnya. Blok A telah dilengkapi dengan eskalator, jalur untuk penyandang disabilitas, serta direncanakan dengan pendingin ruangan maupun tol gate.
“Ini baru sebagian dari cita-cita saya untuk membuat Pasar Seni Semarapura menjadi Pasar Seni dengan konsep pasar tradisional bergaya modern,” ungkap Bupati Klungkung pada Rabu, 17/10/2019. Diawali dari blok A, ke depannya semua blok akan dibuat sama. Pasar seni ini sangat representatif yang menjadi dorongan menuju ekonomi cerdas di Kabupaten Klungkung.
Pengembangan lainnya, para pedagang kain tenun di Pasar Seni Klungkung telah memanfaatkan jaringan daring dalam transaksi. Jaringan sosial dalam dunia daring menjadi kekuatan untuk promosi ke khalayak yang lebih luas. Pasar tidak hanya berbentuk fisik semata. Saat ini pasar bisa diakses dari mana saja dan kapan saja.
Sebelumnya, Senin (18/11/2019), dipusatkan di Pasar Desa Tusan Kecamatan Banjarangkan, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta secara simbolis meresmikan lima pasar desa. Diantaranya Pasar Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung, Pasar Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Pasar Desa Batukandik, Kecamatan Nusa Penida, Pasar Desa Nyalian dan Pasar Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan. Keberadaan pasar itu merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Klungkung mendukung ekonomi kerakyatan dalam menyejahterakan masyarakat. Tetapi lebih dari itu, pasar itu diharapkan akan lebih menghidupkan roda ekonomi dan UMKM yang ada di desa.
Pasar tradisonal di desa memanfaatkan teknologi untuk memperluas akses informasi. Informasi sangat penting dalam aktivitas ekonomi. Karena informasi dan komunikasi pedagang dengan produsen atau distributor menjadi semakin efektif. Kepastian informasi dapat mengurangi biaya operasional sehingga aktivitas ekonomi lebih produktif.
Dalam upaya meningkatkan jumlah dan kualitas wirausaha, Pemerintah Kabupaten Klungkung melaui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja melaksanakan pelatihan wirausaha pada Senin (18/11/2019). Pada acara itu Bupati Suwirta mengatakan, kegiatan ini untuk memberikan dorongan dan semangat kepada calon wirausahawan muda agar berusaha sendiri dengan memanfaatkan potensi dirinya dan potensi SDA di sekitarnya melalui era digital. Bupati mengaku memulai mengumpulkan generasi muda terutama yang belum mempunyai pekerjaan dan sudah muali merintis pekerjaan. ‘’Agar ke depannya generasi ini percaya diri, bahwa masa depan mereka ada di tangan mereka sendiri,” ujar Bupati Suwirta.
Selain itu, perkembangan perekonomian juga terlihat di Kepulauan Nusa Penida. Pesatnya pariwisata Nusa Penida telah terlihat nyata. Bupati Suwirta dengan Festival Nusa Penida telah mengembangkan potensi Nusa Penida. Bupati Klungkung berharap penyelenggaraan festival bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat lewat bertambahnya kunjungan wisatawan. “Ya, semoga dengan meningkatnya sektor pariwisata yang semakin luas ini dapat pula meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Suwirta. Saat ini penginapan dan hotel di Nusa Penida telah memanfaatkan aplikasi. Aplikasi daring itu meningkatkan efektivitas transaksi.
Smart economy menjadi salah satu pondasi dalam membangun Smart City. Ekonomi cerdas merupakan cara untuk membuka akses informasi yang lebih luas dengan memanfaatkan teknologi dengan didukung kerjasama semua pihak. Akses yang terbuka dapat meningkatkan peluang masyarakat dalam bidang ekonomi. Tujuan utamanya adalah perekonomian yang efektif dan efisien yang produktif dan terus bertumbuh untuk kesejahteraan masyarakat. Hal yang menjadi perhatian, digitalisasi dalam smart economy tetap membutuhkan peran stakeholder agar terbangun kepercayaan sehingga proses smart city menjadi berkelanjutan.(kaw)