Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Keluarga diharapkan menjadi sumber yang selalu menghidupkan, memelihara dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi.
Pembangunan keluarga menjadi hal yang sangat penting bagi kemajuan bangsa. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh anak sejak dilahirkan. Dalam lingkungan ini, anak mempelajari dan diajari berbagai hal yang menjadi bekal bagi kehidupannya di masa datang. Orang tua, terutama ibu adalah tempat belajar pertama bagi anaknya. Oleh sebab itu, pola pengasuhan yang diberikan oleh orang tua akan menentukan karakter anak selanjutnya.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 dan PP Nomor 21 Tahun 1994 menjelaskan bahwa minimal ada delapan fungsi yang harus dijalankan oleh suatu keluarga, yaitu fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan fungsi pembinaan lingkungan.
Delapan fungsi keluarga harus dijalankan oleh setiap keluarga dalam membangun keluarga yang berketahanan. Orangtua harus bisa menjadi panutan bagi anaknya. Proses ini dapat dilakukan dalam bentuk pendidikan, pengasuhan, pembiasaan dan keteladanan. Delapan fungsi itu adalah:
- Fungsi agama; Keluarga adalah tempat pertama setiap orang mengenal agama. Dalam fungsi agama, terdapat 12 nilai dasar yang mesti dipahami dan ditanamkan oleh setiap keluarga, yaitu: iman, takwa, kejujuran, tenggang rasa, rajin, kesalehan, ketaatan, suka membantu, disiplin, sopan santun, sabar dan ikhlas, serta kasih sayang
- Fungsi sosial budaya; keluarga merupakan wahana pertama dan utama dalam pembinaan dan penanaman nilai-nilai luhur budaya kehidupan. Keluarga memiliki tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai luhur yang selama ini sudah menjadi panutan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, seperti toleransi dan saling menghargai, gotong royong, sopan santun, kebersamaan dan kerukunan, kepedulian, dan cinta tanah air atau nasionalisme.
- Fungsi cinta kasih; Kasih sayang menjadi komponen utama dalam membentuk karakter seorang anak. Orangtua berkewajiban menciptakan suasana yang penuh kasih dan sayang di tengah-tengah keluarga. Untuk menanamkan nilai-nilai cinta dan kasih pada keluarga, orangtua mesti mengajarkan beberapa sikap cinta kasih kepada anak-anaknya.
- Fungsi perlindungan; Keluarga merupakan tempat berlindung bagi anggotanya. Keluarga harus memahami dan menanamkan lima nilai dasar, yaitu: aman, pemaaf, tanggap, tabah, dan peduli.
- Fungsi reproduksi; Salah satu tujuan berkeluarga adalah melestarikan keturunan. Dalam menjalankan fungsi reproduksi keluarga berkewajiban menanamkan tiga nilai dasar, yaitu: tanggung jawab, sehat, dan teguh. Sehingga keluarga dapat menjalankan fungsi reproduksi dengan baik dan bertanggung jawab.
- Fungsi sosialisasi pendidikan; Keluarga bertanggungjawab membina dan membentuk tingkah laku anak sesuai dengan perkembangan masing-masing. Dalam menjalankan fungsi sosialisasi pendidikan, keluarga harus memanamkan beberapa nilai moral utama, yaitu: percaya diri, luwes, bangga, rajin, kreatif, tanggung jawab, dan kerjasama.
- Fungsi ekonomi; keluarga harus dapat menjadi tempat membina dan menanamkan nilai-nilai keuangan agar terwujud keluarga yang sejahtera. Orangtua mesti menanamkan kepada anak-anaknya bagaimana menyikapi kehidupan ekonomi dengan baik dan bijak.
- Fungsi lingkungan; Keluarga merupakan wadah yang paling tepat dalam menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan agar tumbuh manusia-manusia yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan hidup. Semangat peduli lingkungan itu dapat ditanamkan dengan mengajarkan beberapa sikap dasar kepada anak-anak, yaitu: bersih, disiplin, pengelolaan, dan pelestarian.
Momentum Harganas merupakan upaya meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat terhadap pentingnya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Dengan menanamkan nilai-nilai kehidupan berbangsa bagi anggota keluarga sejak dini, akan menjadikan keluarga sebagai wahana yang tangguh bagi terwujudnya keluarga yang berkualitas.
Sumber:
https://keluargaindonesia.id/kabar/sejarah-dan-peringatan-harganas-setiap-tahunnya
https://www.bkkbn.go.id/detailpost/hari-keluarga-nasional-29-juni-2017-momen-penting-bagi-pembangunan-manusia-indonesia